“SISTEM SONAR”. Sonar sendiri merupakan kepanjangan dari SOUND NAVIGATION AND RANGING.
Cara kerja manusia untuk mengukur kedalaman laut dengan menggunakan system sonar adalah sebagai berikut :
- Sebuah kapal dilengkapi dengan piranti berupa Echo Sounder dan Hidrofon.
- Echo Sounder mengeluarkan bunyi dengan frekuensi tinggi diarahkan pada dasar laut.
- Gelombang bunyi akan merambat hingga sampai di dasar laut, setelah itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai bunyi gema (echo).
- Bunyi gema (echo) ditangkap kembali oleh kapal melalui piranti Hidrofon.
- Pengamat mengukur waktu yang dibutuhkan oleh bunyi sejak pertama kali dikeluarkan dari Echo Sounder hingga bunyi echo tertangkap oleh hidrofon.
Dari proses tersebut, pengamat akan mendapatkan selang waktu yang dibutuhkan dari awal bunyi dipancarkan (melalui Echo Sounder) hingga bunyi tertangkap (melalui Hidrofon). Karena kecepatan rambat bunyi yang dipancarkan pada air laut tersebut telah diketahui sebelumnya (1.500m/s) dan dalam perambatannya bunyi tersebut harus mengalami pemantulan dan perambatan pada jarak tempuh yang dianggap sama (jarak tempuh bunyi dari Echo Sounder ke dasar laut = jarak tempuh bunyi dari dasar laut ke Hidrofon= l), maka total jarak tempuh bunyi tersebut adalah 2l. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Seperti yang kita ketahui bahwa V= S/t sehingga S = V.t, maka dalam pengukuran kedalaman laut dengan menggunakan sistem sonar tersebut, karena S= 2l, sedangkan kedalaman laut hanyalah l (jarak tempuh bunyi dari Echo Sounder ke dasar laut atau jarak tempuh bunyi dari dasar laut ke Hidrofon, maka :
Sehingga, untuk menentukan kedalaman laut, pengamat dapat melakukan perhitungan dengan menggunakan perumusan tersebut (l = ( v x t ) : 2 ).
0 komentar:
Posting Komentar