Transformator atau yang juga biasa disebut dengan trafo adalah satu komponen elektronika yang berfungi untuk mengubah taraf tegangan bolak-balik alias tegangan AC ke taraf tertentu. Komponen yang satu ini diperlukan di hampir semua jenis rangkaian elektronika.
Sampai saat ini ada banyak sekali jenis trafo. Pembagian jenis trafo tersebut bisa didasarkan oleh beberapa hal mulai dari bentuknya, fungsinya, strukturnya, dan masih banyak lagi yang lain. Trafo baik yang bentuknya kecil maupun besar sangat bermanfaat. Nah, pada kesempatan kali belajarelektronika.net akan mengajak anda semua melihat info mengenai jenis-jenis trafo.

Jenis Jenis Trafo

Secara umum, trafo dibagi menjadi empat jenis. Yang pertama adalah trafo step up step down. Yang kedua adalah trafo frekwensi. Yang ketiga adalah trafo jenis output. Dan yang terakhir adalah trafo adaptor. Berikut ulasan lengkap mengenai masing-masing jenis trafo tersebut lengkap beserta gambar dan fungsinya.

1. Trafo Step-Up
Step-Down
Pembagian jenis trafo yang pertama ini didasarkan pada hubungan antara trafo tegangan yang digunakan dan tegangan yang diperlukan untuk suplay rangkaian alat elektronika tertentu. Berdasarkan fungsi tersebut, trafo dibedakan menjadi dua macam yakni trafo Step-Up dan trafo Step-Down.

  • Trafo Step-Up
    Trafo step up adalah jenis trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC ke nilai tertentu. Misal listrik PLN memiliki tegangan 220 volt, sedangkan alat elektronika membutuhkan tegangan 240 volt, maka diperlukan sebuah trafo step up untuk menjalankannya. Jumlah lilitan sekunder pada trafo step up ini lebih banyak dibanding dengan lilitan primer. Trafo jenis ini banyak diaplikasikan pada jaringan-jaringan pembangkit litrik serta alat-alat elektronika yang memerlukan tegangan tinggi seperti inverter, televisi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
  • Trafo Step-DownTrafo step down adalah jenis trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC ke nilai tertentu. Misal listrik PLN memiliki tegangan 220 volt, sedangkan alat elektronika membutuhkan tegangan 110 volt, maka diperlukan sebuah trafo step down untuk menjalankannya. Jumlah lilitan primer pada trafo step up ini lebih banyak dibanding dengan lilitan sekunder. Trafo jenis ini banyak diaplikasikan pada alat-alat elektronika yang memerlukan tegangan rendah.
2. Trafo Frekwensi
Pembagian jenis trafo yang kedua ini didasarkan pada seberapa besar frekwensi trafo tersebut bekerja. Jenis trafo frekwensi ini terbagi lagi menjadi tiga macam yakni trafo frekwensi rendah, trafo frekwensi menengah, dan juga trafo frekwensi tinggi. Berikut penjelasan lengkap mengenai masing-masing jenis trafo tersebut.
  • Trafo Frekwensi Rendah
    Trafo frekwensi rendah adalah trafo yang bekerja di frekwensi audio yakni antara 20 Hz sampai dengan 20 KHz. Ciri-ciri dari trafo frekwensi rendah ini biasanya menggunakan inti besi lunak. Contoh dari trafo frekwensi rendah ini adalah trafo adaptor dan juga trafo input/output.
  • Trafo Frekwensi MenengahTrafo frekwensi menengah ini juga biasa disebut dengan trafo IF (intermediate freqwency) yakni jenis trafo yang bekerja di frekwensi menengah. Trafo jenis ini banyak digunakan untuk perangkat radio AM/FM yang bekerja di frekwensi 455 kHz/10,7 MHz. Pada trafo ini, lilitan primer dan sekunder diparalel dengan sebuah kapasitor.
  • Trafo Frekwensi TinggiTrafo frekwensi tinggi adalah jenis trafo yang bekerja di frekwensi tinggi dan biasanya digunakan untuk keperluan pembangkit frekwensi atau osilator, lilitan resonansi, serta flyback pada rangkaian televisi tabung. Meskipun tak sepopuler trafo IF, namun trafo ini dianggap sangat penting untuk beberapa keperluan tertentu.
3. Trafo Jenis Output
Selanjutnya ada trafo jenis output yang memiliki bentuk identik dengan jenis trafo lainnya. Pada trafo ini terdapat lilitan coil yang terbuat dari bahan nikelin yang punya fungsi untuk menentukan besar kecilnya arus masuk. Trafo jenis ini banyak diaplikasikan pada alat-alat elektronik yang berkaitan dengan suara seperti radio, tape reconder, amplifier, dan lain sebagainya.
4. Trafo Adaptor
Trafo adaptor adalah jenis trafo yang berfungi untuk mengubah arus listrik AC menjadi DC. Trafo jenis ini juga memiliki dua buah lilitan yakni lilitan primer dan sekunder. Lilitan primer pada trafo adaptor ini bertugas untuk menerima arus listrik AC 110 volt hingga 240 volt, sedangkan lilitan sekundernya menghasilkan arus DC sebesar 4 hingga 12 volt.
5. Trafo Switching

Selain empat trafo tadi, ada satu jenis trafo lain yang harus anda ketahui yakni trafo switching. Seperti namanya, trafo jenis ini banyak digunakan pada power supply berteknologi switching. Trafo jenis ini menggunakan sistem pembangkit frekwensi tinggi yang efisiensinya lebih baik dibanding dengan trafo dengan sistem pembangkit frekwensi rendah.



SUMBER
http://belajarelektronika.net/jenis-jenis-transformator/

0 komentar:

Posting Komentar